Carlo Ancelotti akan meninggalkan perannya di Real Madrid pada akhir musim La Liga saat ini untuk menjadi manajer asing pertama dalam sejarah tim nasional sepak bola Brasil.
Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) mengumumkan pengangkatan penting itu, memuji Ancelotti sebagai pelatih legendaris dengan rekor tak tertandingi di kompetisi elite Eropa.
Ia akan secara resmi memangku jabatan tersebut pada tanggal 26 Mei 2025, menjelang kualifikasi Piala Dunia 2026 Brasil, yang dimulai dengan pertandingan melawan Ekuador pada tanggal 6 Juni.
Ancelotti, 65 tahun, mengakhiri tugas keduanya di Real Madrid setelah empat tahun, di mana ia menambah daftar riwayat manajerialnya yang gemilang. Kepergian pelatih asal Italia itu terjadi saat tiga pertandingan La Liga tersisa di musim ini. Pernyataan CBF menegaskan kegembiraan mereka karena mempertemukan juara dunia lima kali itu dengan salah satu pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola, yang menandai era baru bagi Seleção.
Dengan kepergian Ancelotti, spekulasi tentang calon penggantinya di Bernabéu semakin menguat. Xabi Alonso, yang baru-baru ini mengumumkan akan meninggalkan Bayer Leverkusen pada akhir musim, muncul sebagai kandidat utama.
Menurut Guillem Balague dari BBC Sport, Real Madrid berharap Alonso sudah siap pada tanggal 1 Juni untuk mempersiapkan skuad untuk Piala Dunia Antarklub, di mana mereka akan menghadapi Al-Hilal dari Arab Saudi dalam pertandingan pembukaan mereka di Miami pada tanggal 18 Juni.
Reaksi dari para penggemar pun mengalir deras, banyak yang mengkritik keputusan Real Madrid untuk memecat Ancelotti. Sebagian menyatakan kekecewaan atas apa yang mereka anggap sebagai kurangnya apresiasi atas keberhasilannya di Liga Champions, sementara yang lain memandang pengangkatannya oleh Brasil sebagai kesempatan baginya untuk semakin mengukuhkan warisannya, terutama jika ia memimpin Brasil menuju kejayaan Piala Dunia pada tahun 2026.
Sementara itu, manajer Tottenham Hotspur Ange Postecoglou berbicara tentang final timnya melawan Manchester United, menekankan pentingnya momen tersebut dan upaya yang diperlukan untuk memenangkan trofi langka.
Postecoglou merenungkan sejarah klub, dengan memperhatikan foto-foto hitam-putih di dinding stadion sebagai pengingat kejayaan masa lalu dan pentingnya mengukir kenangan baru. Ia juga memberikan informasi terkini tentang kebugaran Son Heung-Min, dengan menyatakan optimisme bahwa sang penyerang dapat siap untuk final jika ia berlatih secara konsisten.
